Studi : Duduk Terlalu Lama Kurangi Harapan Hidup
Daftar Isi
Duduk kurang dari tiga jam setiap hari dapat meningkatkan harapan hidup dua tahun lebih lama.
Duduk dianggap sebagai indikator kurangnya gerakan tubuh yang memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Menurut ABC News, September 2012, penelitian terkini menyebutkan bahwa duduk terlalu lama setiap hari akan mengurangi harapan hidup. Tidak peduli seberapa banyak intensitas rutinitas, latihan fisik, dan banyaknya sayuran serta buah yang Anda konsumsi.
Hal senada dikemukakan pula oleh para ilmuwan di Universitas Leicester dan Universitas Loughborough, Inggris. Mereka mengatakan, risiko tetap tinggi meskipun orang mengimbanginya dengan latihan fisik.
Laporan itu, seperti dikutip BBC, menganalisa 18 penelitian yang melibatkan hampir 800.000 orang.
Menurut kajian yang dilakukan, peluang untuk perilaku sedentary (duduk tanpa melakukan kegiatan fisik) seperti menonton TV, duduk di dalam mobil, atau menggunakan komputer- merupakan hal yang sulit untuk dihindari pada masa ini.
Tim peneliti yang dipimpim Dr Emma Wilmot dari Universitas Leicester mengatakan olahraga di pusat kebugaran dan kolam renang setelah bekerja memang lebih baik dari pada duduk kembali di sofa. Bagaimanapun, tambahnya, tetap saja duduk dalam waktu panjang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Sebelumnya, Peter T Katzmarzyk, penulis studi dari Pennington Biomedical Research Center di Louisiana, mengatakan bahwa kebiasaan duduk dalam jangka waktu lama setiap hari sama berbahayanya dengan merokok.
Menurut Katzmarzyk, analisis menunjukkan bahwa duduk terlalu lama membuat sejumlah otot tidak aktif. Sementara itu, aktivitas berdiri mampu mengaktifkan otot, yang dapat membantu tubuh mengelola gula darah, dan metabolisme kolesterol.
"Pada akhirnya mengurangi durasi duduk merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko penyakit jantung," tambahnya.
Katzmarzyk memberikan sejumlah solusi untuk mengurangi durasi duduk. Jika Anda seorang pekerja kantor yang menghabiskan banyak waktu di belakang meja, cobalah untuk berjalan lebih sering. Apakah itu pergi ke toilet, antri atau mengambil dokumen. Nah, ketika menonton TV di rumah pun Anda harus bangun dari sofa ketika muncul tayangan iklan. Ini sangat berguna agar tubuh bergerak.
Hasil penelitian juga menemukan, bahwa membatasi waktu duduk di sofa dibawah dua jam selama menonton televisi dapat memperpanjang harapan hidup selama 1,4 tahun.
Penelitian sebelumnya juga diketahui bahwa duduk terlalu lama dapat memicu berbagai penyakit seperti sumbatan di saluran darah, meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan diabetes pada perempuan.
Duduk dianggap sebagai indikator kurangnya gerakan tubuh yang memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Menurut ABC News, September 2012, penelitian terkini menyebutkan bahwa duduk terlalu lama setiap hari akan mengurangi harapan hidup. Tidak peduli seberapa banyak intensitas rutinitas, latihan fisik, dan banyaknya sayuran serta buah yang Anda konsumsi.
Hal senada dikemukakan pula oleh para ilmuwan di Universitas Leicester dan Universitas Loughborough, Inggris. Mereka mengatakan, risiko tetap tinggi meskipun orang mengimbanginya dengan latihan fisik.
Laporan itu, seperti dikutip BBC, menganalisa 18 penelitian yang melibatkan hampir 800.000 orang.
Menurut kajian yang dilakukan, peluang untuk perilaku sedentary (duduk tanpa melakukan kegiatan fisik) seperti menonton TV, duduk di dalam mobil, atau menggunakan komputer- merupakan hal yang sulit untuk dihindari pada masa ini.
Tim peneliti yang dipimpim Dr Emma Wilmot dari Universitas Leicester mengatakan olahraga di pusat kebugaran dan kolam renang setelah bekerja memang lebih baik dari pada duduk kembali di sofa. Bagaimanapun, tambahnya, tetap saja duduk dalam waktu panjang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Sebelumnya, Peter T Katzmarzyk, penulis studi dari Pennington Biomedical Research Center di Louisiana, mengatakan bahwa kebiasaan duduk dalam jangka waktu lama setiap hari sama berbahayanya dengan merokok.
Menurut Katzmarzyk, analisis menunjukkan bahwa duduk terlalu lama membuat sejumlah otot tidak aktif. Sementara itu, aktivitas berdiri mampu mengaktifkan otot, yang dapat membantu tubuh mengelola gula darah, dan metabolisme kolesterol.
"Pada akhirnya mengurangi durasi duduk merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko penyakit jantung," tambahnya.
Katzmarzyk memberikan sejumlah solusi untuk mengurangi durasi duduk. Jika Anda seorang pekerja kantor yang menghabiskan banyak waktu di belakang meja, cobalah untuk berjalan lebih sering. Apakah itu pergi ke toilet, antri atau mengambil dokumen. Nah, ketika menonton TV di rumah pun Anda harus bangun dari sofa ketika muncul tayangan iklan. Ini sangat berguna agar tubuh bergerak.
Hasil penelitian juga menemukan, bahwa membatasi waktu duduk di sofa dibawah dua jam selama menonton televisi dapat memperpanjang harapan hidup selama 1,4 tahun.
Penelitian sebelumnya juga diketahui bahwa duduk terlalu lama dapat memicu berbagai penyakit seperti sumbatan di saluran darah, meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan diabetes pada perempuan.
Posting Komentar