cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Syair Abu Nawas Al I'tirof: Lirik, Teks Arab, Latin, dan Terjemahan

Syair Abu Nawas Al I'tirof adalah salah satu karya sastra Arab klasik yang paling terkenal dan populer di kalangan umat Islam. Syair ini merupakan ungkapan penyesalan dan permohonan ampun seorang hamba kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya.

Syair Abu Nawas Al I'tirof juga dikenal dengan nama lain, seperti I'tiraf, Al I'tiraf, atau Al I'tirof. Nama ini berasal dari kata Arab yang berarti "pengakuan" atau "pengungkapan". Syair ini memiliki makna yang mendalam dan menyentuh hati para pembacanya.

Syair Abu Nawas Al I'tirof terdiri dari empat bait yang masing-masing memiliki empat baris. Setiap baris memiliki rima yang sama, yaitu "-aali". Syair ini menggunakan bahasa Arab yang indah dan puitis, serta mengandung banyak makna dan hikmah.

Siapa Abu Nawas?

Abu Nawas adalah seorang penyair, sufi, dan pujangga Arab yang hidup pada abad ke-8 Masehi. Nama aslinya adalah Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami. Ia lahir di kota Ahvaz, Persia (sekarang Iran) dari ayah yang berdarah Arab dan ibu yang berdarah Persia.

Abu Nawas dikenal sebagai salah satu penyair terbesar dalam sastra Arab klasik. Ia memiliki banyak karya sastra yang bervariasi, mulai dari syair-syair religius, syair-syair cinta, syair-syair humor, hingga syair-syair satir. Ia juga terkenal dengan kecerdasan, kepandaiannya, dan kelucuannya.

Abu Nawas hidup pada zaman Khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad (806-814 M). Ia merupakan salah satu sahabat dekat dan penasehat Khalifah Harun Al Rasyid. Ia juga merupakan anggota dari Baitul Hikmah, sebuah lembaga ilmiah dan budaya yang didirikan oleh Khalifah Harun Al Rasyid.

Abu Nawas meninggal pada tahun 814 M di Baghdad. Ia dimakamkan di sebuah kuburan di pinggiran kota Baghdad. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang mengagumi karya-karyanya.

Lirik Syair Abu Nawas Al I'tirof dengan teks Arab, latin dan artinya

Berikut ini adalah lirik syair Abu Nawas Al I'tirof dalam teks Arab, teks Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Lirik syair Al I'tirof Abu Nawas

إِلٰهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلَا

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan

(Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga)

وَلَا أَقْوَى عَلَى النَّارِ الجَحِيْم

Wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi

(Tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahanam)

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii

(Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku)

فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم

Fa innaka ghaafirudz dzambil ‘azhiimi

(Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar)

ذُنُوْبِي مِثْلُ أَعْدَادٍ الرِّمَالِ

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali

(Dosaku bagaikan bilangan pasir)

فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَا ذَا الجَلَالِ

Fa hablii taubatan yaa dzaal jalaali

(Maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan)

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi

(Umurku ini setiap hari berkurang)

وَذَنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي

wa dzambii zaa-idun kaifah timaali

(Sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya)

إِلٰهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ

Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka

(Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu)

مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاك

Muqirran bidz dzunuubi wa qad da’aaka

(Dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu)

فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun

(Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni)

فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك

Wa in tathrud faman narjuu siwaaka

(Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?)

Makna dan Hikmah Syair Abu Nawas Al I'tirof

Syair Abu Nawas Al I'tirof memiliki makna dan hikmah yang sangat dalam dan bermanfaat bagi para pembacanya. Berikut ini adalah beberapa makna dan hikmah yang dapat kita petik dari syair ini.

- Syair ini mengajarkan kita untuk selalu menyadari kelemahan dan kesalahan diri kita sebagai manusia yang penuh dengan dosa dan khilaf. Kita tidak boleh sombong, angkuh, atau merasa suci dari dosa. Kita harus selalu merendahkan diri dan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan kita.

- Syair ini mengajarkan kita untuk selalu berharap kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan Maha Agung. Kita tidak boleh putus asa, berputus harap, atau meragukan rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Kita harus selalu berdoa, berzikir, dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya.

- Syair ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai Allah SWT dengan segenap hati, jiwa, dan raga. Kita tidak boleh mencintai sesuatu selain Allah SWT atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Kita harus selalu mengutamakan kehendak dan ridha Allah SWT di atas segala-galanya. Kita harus selalu berserah diri dan bertawakkal kepada Allah SWT dalam segala urusan.

Demikianlah ulasan singkat tentang syair Abu Nawas Al I'tirof. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan pembaca lainnya.

Post a Comment

Post a Comment

close