Banyak Terjadi Bullying di Sekolah, Salah Siapa?
Daftar Isi
Kasus Bully Siswa SMP di Kota Malang, Kepala Sekolah Dipecat |
Ada yang terjadi di lingkungan rumah dan banyak yang terjadi di lingkungan sekolah yang notabene adalah tempat pendidikan.
Mendengar dan melihat kisah para korban, maka muncul beberapa opini berkaitan dengan kasus bullying:
1. Korban dan pelaku pada dasarnya adalah korban. Pelaku kebanyakan memiliki permasalahan dalam keluarga. Bukan hanya tentang "broken home", beberapa dari mereka memiliki "toxic parents" (perlakuan buruk orang tua).
2. Khusus kasus bullying yang terjadi di sekolah, kebanyakan pihak sekolah selalu disalahkan. Padahal karakter dan perilaku anak adalah tanggung jawab penuh orang tua. Seringnya orang tua hanya "pasrah bongkokan".
Kadang pihak sekolah telah melakukan tindakan namun tidak direspons positif oleh orang tua pelaku. Tak jarang, orang tua pelaku bisa lebih ngeri daripada orang tua korban.
Sering terdengar pendapat salah kaprah, "biarin aja sekarang nakal, nanti kalau sudah sekolah kan bisa diatur (oleh guru)."
4. Refleksi untuk para orang dewasa. Sudahkah kita memberi contoh yang baik bagi anak dan remaja di sekitar kita? Atau jangan-jangan kita sibuk menghujat pelaku bullying tapi jari kita juga berkomentar jahat di tempat lain.
5. Refleksi untuk proyek aneka ruang ramah anak. Benarkah lingkungan kita sudah aman dan ramah untuk tumbuh kembang anak secara fisik maupun psikis?
So, menghentikan bullying bukan hanya sekedar catatan dalam komentar, memviralkan tagar, atau mengisi petisi. Kita mulai dari tindakan kita dengan menjaga jari kita dan berpikir dahulu sebelum berbagi di sosial media.
Posting Komentar