cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Mengapa Bulan Syaban Disebut Bulan Shalawat? Ini Penjelasan dan Manfaatnya

Shalawat adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Islam. Shalawat adalah ucapan pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT dan teladan bagi umat manusia. Shalawat juga merupakan bentuk rasa syukur dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan risalah Allah SWT dan membimbing kita menuju jalan yang lurus.

Shalawat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi orang yang melakukannya. Di antaranya adalah mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT, mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW, mendapatkan kedekatan dengan Nabi Muhammad SAW, mendapatkan keberkahan dan ketenangan dalam hidup, serta menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.

Syaban, Menjadi Bulan Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW

Shalawat seharusnya dibaca setiap saat dan di setiap kesempatan. Namun, ada satu bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri untuk memperbanyak shalawat. Bulan itu adalah bulan Syaban, yaitu bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah.

Mengapa Syaban Disebut Bulan Shalawat?

Bulan Syaban merupakan bulan yang sangat mulia dan berkah. Bulan ini diapit oleh dua bulan yang juga mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan. Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT, sedangkan Ramadhan adalah bulan puasa yang penuh ampunan dan rahmat.

Bulan Syaban juga disebut sebagai bulan Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW sangat mencintai bulan ini dan banyak melakukan ibadah di dalamnya. Salah satu ibadah yang beliau lakukan adalah puasa sunnah. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa hampir sepanjang bulan Syaban.

Selain puasa sunnah, ibadah lain yang beliau lakukan adalah shalawat. Ada beberapa alasan mengapa bulan Syaban disebut sebagai bulan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Ayat yang memerintahkan shalawat diturunkan di bulan Syaban. 

Ayat tersebut adalah ayat 56 surat Al-Ahzab, yang berbunyi:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya shalawat bagi orang-orang yang beriman. Allah SWT sendiri bersama para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi Muhammad SAW, lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita tidak ingin mengikuti perintah Allah SWT dan mengikuti teladan para malaikat-Nya?

2. Bulan Syaban merupakan bulan persiapan menuju Ramadhan. 

Ramadhan adalah bulan yang sangat agung dan istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, kita diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga maghrib, membaca Al-Qur'an sebanyak-banyaknya, meningkatkan amal sholeh, dan menjauhi segala hal yang dapat merusak puasa kita.

Untuk menyambut Ramadhan dengan baik, kita perlu mempersiapkan diri kita secara fisik maupun spiritual. Salah satu cara untuk mempersiapkan diri secara spiritual adalah dengan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Shalawat dapat membersihkan hati kita dari segala kotoran dan penyakit hati, seperti sombong, iri, dengki, benci, hasad, dan lain-lain. Shalawat juga dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, serta mempererat hubungan kita dengan Nabi Muhammad SAW.

Dengan hati yang bersih dan iman yang kuat, kita akan lebih mudah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan khusyuk dan ikhlas. Kita juga akan lebih mudah meraih puncak ibadah puasa yaitu malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

3. Bulan Syaban merupakan bulan pengampunan dosa-dosa. 

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

إِنَّ لِلَّهِ عُتَقاء مِنْ النّار وذلك كل ليلة

Artinya: "Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dilepaskan dari api neraka setiap malam."

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat maha pengasih dan penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Setiap malam di bulan Syaban, Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk bertaubat dari dosa-dosa mereka dan membebaskan mereka dari siksa api neraka.

Salah satu cara untuk mendapatkan pengampunan dosa-dosa dari Allah SWT adalah dengan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Nabi Muhammad SAW bersabda:

من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرا وحط عنه عشر خطيات ورفع له عشر درجات

Artinya: "Siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, menghapuskan sepuluh kesalahannya dan meninggikan sepuluh derajatnya."

Hadits ini menunjukkan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki keutamaan yang luar biasa. Dengan shalawat, kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, penghapusan dosa-dosa yang menumpuk, dan kenaikan derajat di sisi Allah SWT.

Shalawat juga merupakan salah satu sebab untuk mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا وَكُتِبَتْ لَهُ عِشْرٌ حَسَناتٍ وَمُحِيتْ عنه عشر سيئات ورفع له عشر درجات وكانت له شفاعة يوم القيامة

Artinya: "Perbanyaklah shalawat untukku pada hari Jumat dan malam Jumat. Karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ditinggikan untuknya sepuluh derajat. Dan shalawat itu akan menjadi syafaat baginya di hari kiamat."

Hadits ini menunjukkan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan khusus pada hari Jumat dan malam Jumat. Hari Jumat adalah hari yang paling mulia di antara hari-hari lainnya. Di hari ini, ada banyak kebaikan dan keberkahan yang diturunkan oleh Allah SWT.

Salah satu kebaikan dan keberkahan itu adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat, kita akan mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.

Syafaat Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia di hari kiamat. Karena di hari itu, manusia akan menghadapi hisab atau perhitungan amal perbuatannya. Barangsiapa yang amal baiknya lebih banyak dari amal buruknya, maka ia akan masuk surga. Namun barangsiapa yang sebaliknya, maka ia akan masuk neraka.

Namun, ada sebagian manusia yang amal baik dan buruknya seimbang atau sama banyak. Mereka tidak bisa masuk surga maupun neraka. Mereka akan berada di tempat yang disebut A'raf atau tempat antara surga dan neraka.

Di tempat ini, mereka akan merasakan kesengsaraan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka akan melihat surga dan neraka dari jauh, tetapi tidak bisa masuk ke salah satunya. Mereka akan berharap agar bisa masuk surga, tetapi tidak ada jalan untuk itu.

Hanya ada satu jalan yang bisa menyelamatkan mereka dari A'raf. Yaitu syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya makhluk yang diberi izin oleh Allah SWT untuk memberikan syafaat kepada umatnya.

Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat kepada umatnya yang beriman dengan cara bershalawat kepada beliau. Beliau akan memohon kepada Allah SWT agar mengampuni dosa-dosa mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di setiap waktu dan kesempatan. Apalagi di bulan Syaban ini, yang merupakan bulan shalawat bagi Nabi Muhammad SAW.

Cara Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Ada banyak cara untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa di antaranya:

- Membaca shalawat setelah adzan dan iqamah. 

Ini adalah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول ثم صلوا علي فإنه من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا ثم سلوا لي الوسيلة فإنها منزلة في الجنة لا تنبغي إلا لعبد من عباد الله وأرجو أن أكون أنا هو فمن سأل لي الوسيلة حلت له الشفاعة

Artinya: "Apabila kalian mendengar muadzin berkumandang maka ucapkanlah seperti apa yang dikatakan oleh muadzin kemudian bershalawallah atas diriku karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat atas diriku sekali maka Allah SWT akan bershalawat atas dirinya sepuluh kali kemudian mintalah untukku al-wasilah karena sesungguhnya al-wasilah adalah tempat tinggal di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba dari hamba-hamba Allah SWT dan aku berharap aku adalah orangnya maka barangsiapa yang meminta al-wasilah untukku maka halal baginya syafa'atku."

Al-Wasilah adalah derajat tertinggi di surga yang hanya diberikan kepada satu orang dari seluruh makhluk Allah SWT. Orang itu adalah Nabi Muhammad SAW. Dengan meminta al-wasilah untuk beliau, kita menunjukkan rasa cinta dan hormat kita kepada beliau. Dan dengan demikian, kita akan mendapatkan syafa'at beliau di hari kiamat.

- Membaca shalawat setelah shalat fardhu sebelum berdzikir. 

Ini juga merupakan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Abu Dawud dan Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إذا صلى أحدكم فلا يسبقن بالكلام حتى يستغفر ثلاثا ويصلي على النبي

Artinya: "Apabila salah seorang dari kalian selesai melakukan shalat maka janganlah ia terburu-buru mengucapkan perkataan sebelum ia memohon ampun kepada Allah SWT tiga kali dan bershalawallah atas diri nabi."

Shalawat juga merupakan dzikir yang paling utama karena mengandung pujian kepada Allah SWT dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

- Membaca shalawat setiap saat dan di setiap kesempatan.

Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa cinta dan rindu kita kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan kita dalam segala hal. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَقْرَبُكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Artinya: "Orang-orang yang paling dekat dengan aku di hari kiamat adalah orang-orang yang paling banyak bershalawat untukku."

Hadits ini menunjukkan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu sebab untuk mendapatkan kedekatan dengan beliau di akhirat. Kedekatan dengan Nabi Muhammad SAW adalah nikmat yang sangat besar dan berharga. Karena dengan kedekatan itu, kita akan mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari beliau.

Membaca shalawat setiap saat dan di setiap kesempatan juga merupakan cara untuk mengingat Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita dalam segala hal. Dengan mengingat beliau, kita akan termotivasi untuk mengikuti sunnah-sunnah beliau dan menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh beliau.

Ada banyak jenis dan bentuk shalawat yang bisa kita baca. Yang paling sederhana dan mudah adalah shalawat Ibrahimiyyah, yaitu:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرٰهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرٰهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Shalawat ini disebut sebagai shalawat Ibrahimiyyah karena mengandung pujian kepada Nabi Ibrahim AS, yang merupakan kakek moyang Nabi Muhammad SAW. Shalawat ini juga merupakan shalawat yang dibaca dalam shalat fardhu setelah tasyahud akhir.

Selain shalawat Ibrahimiyyah, ada juga shalawat lain yang bisa kita baca, seperti shalawat Thibbil Qulub, shalawat Munjiyat, shalawat Badar, shalawat Al-Fatih, shalawat Nuril Anwar, dan lain-lain. Semua shalawat ini memiliki keutamaan dan keistimewaan masing-masing.

Kesimpulan

Bulan Syaban adalah bulan yang sangat mulia dan berkah. Bulan ini disebut juga sebagai bulan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena ayat yang memerintahkan shalawat diturunkan di bulan ini. Bulan Syaban juga merupakan bulan persiapan menuju Ramadhan dan bulan pengampunan dosa-dosa.

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Islam. Shalawat adalah ucapan pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT dan teladan bagi umat manusia. Shalawat juga merupakan bentuk rasa syukur dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan risalah Allah SWT dan membimbing kita menuju jalan yang lurus.

Shalawat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi orang yang melakukannya. Di antaranya adalah mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT, mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW, mendapatkan kedekatan dengan Nabi Muhammad SAW, mendapatkan keberkahan dan ketenangan dalam hidup, serta menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.

Shalawat seharusnya dibaca setiap saat dan di setiap kesempatan. Namun, ada satu bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri untuk memperbanyak shalawat. Bulan itu adalah bulan Syaban. Di bulan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penghormatan dan persiapan menuju Ramadhan.

Ada banyak cara untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah membaca shalawat setelah adzan dan iqamah, membaca shalawat setelah shalat fardhu sebelum berdzikir, membaca shalawat setiap saat dan di setiap kesempatan. Ada juga banyak jenis dan bentuk shalawat yang bisa kita baca.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang bulan Syaban dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Syaban ini agar kita mendapatkan keutamaan dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.

Sumber referensi:
(1)https://islam.nu.or.id/puasa/sya-ban-bulan-shalawat-nabi-aYkRi.
(2)https://islam.nu.or.id/hikmah/sya-ban-bulan-shalawat-perspektif-sayyid-muhammad-TdFmc.
(3)https://kalam.sindonews.com/read/709003/70/alasan-kenapa-syaban-disebut-bulan-bersholawat-1646920990.
Post a Comment

Post a Comment

close