cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Lenyapnya Duit Google Rp 817 T Sehari, Ini Penyebabnya dan Ancamannya Bagi Dominasi Mesin Pencari

Saham Alphabet, perusahaan induk Google, anjlok sebesar 4% di awal pekan ini, karena laporan terbaru dari The New York Times yang mengindikasikan bahwa Samsung berencana mengganti mesin pencari Search dengan Microsoft Bing. 

Hal tersebut telah berdampak pada hilangnya duit raksasa mesin pencari sebesar US$ 55 miliar atau setara dengan Rp 817 triliun.

Jika niat Samsung ini terealisasi, maka Google berpotensi kehilangan pendapatan tahunan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,5 triliun. 

Ancaman tersebut semakin besar karena dominasi Google yang selama ini memonopoli pangsa pasar mesin pencari mencapai 90%.

Kemunculan Microsoft Bing dengan kemampuan chatbot AI serupa ChatGPT buatan OpenAI, membuat posisi Google semakin terancam. 

Bing berhasil meraih 100 juta pengguna aktif harian untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan pabrikan HP pun mulai melirik mesin pencari tersebut.

Ketika Apple ikut tren ini, Google akan kehilangan pendapatan tahunan sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 297 triliun, dikutip dari MarketInsider. Kontrak Apple ke Google akan diperbarui pada akhir tahun ini.

Melihat ancaman ini, Google langsung membentuk tim beranggotakan 160 orang dari desainer, insinyur, dan eksekutif, untuk mengembangkan teknologi AI di dalam Search. Mereka berusaha mengintegrasikan chatbot AI semacam ChatGPT ke dalam mesin pencari dengan menciptakan Bard.

Namun, dengan adanya ancaman Microsoft Bing, Google harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya untuk mempertahankan dominasi di pangsa pasar mesin pencari. 

Menariknya, ChatGPT sendiri didanai oleh Microsoft, yang juga menjadi pengembang Bing. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan antara kedua mesin pencari besar ini semakin sengit.

Post a Comment

Post a Comment

close