Produk Lokal Mendunia, Ini 5 Toko Waralaba Indonesia yang Eksis di Pasar Internasional
Bisnis waralaba atau franchise merupakan salah satu model bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Banyak perusahaan waralaba yang berkembang pesat di berbagai sektor, seperti makanan, minuman, fashion, kesehatan, dan lain-lain.
Namun, tidak hanya sukses di dalam negeri, ada juga beberapa toko waralaba asal Indonesia yang berhasil menembus pasar internasional dan membuka cabang di negara-negara lain. Siapa saja mereka? Berikut ini ulasannya.
Bumbu Desa
Bumbu Desa adalah sebuah restoran dengan konsep tradisional yang menyajikan masakan khas Sunda. Restoran ini didirikan pada tahun 2004 di Bandung, Jawa Barat. Sejak itu, Bumbu Desa terus berkembang dan membuka cabang di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Makassar, Surabaya, dan lain-lain.
Pada tahun 2010, Bumbu Desa mulai melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan membuka cabang pertamanya di Singapura. Kemudian, pada tahun 2011, Bumbu Desa juga membuka cabang di Malaysia. Hingga saat ini, Bumbu Desa memiliki lebih dari 100 cabang di Indonesia dan luar negeri¹.
J.CO Donuts & Coffee
J.CO Donuts & Coffee adalah sebuah toko waralaba yang menjual donat dan kopi. Toko ini didirikan pada tahun 2005 di Jakarta oleh Johnny Andrean, seorang pengusaha salon terkenal. Toko ini menawarkan donat dengan berbagai rasa dan topping yang unik dan lezat, serta kopi berkualitas yang berasal dari biji kopi pilihan.
J.CO Donuts & Coffee tidak butuh waktu lama untuk menjadi populer di Indonesia. Pada tahun 2006, toko ini sudah membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Malaysia. Kemudian, toko ini juga merambah pasar Singapura, Filipina, China, Hong Kong, dan Arab Saudi. Hingga saat ini, J.CO Donuts & Coffee memiliki lebih dari 300 cabang di Indonesia dan luar negeri².
Es Teler 77
Es Teler 77 adalah sebuah toko waralaba yang menjual es teler dan aneka minuman segar lainnya. Es teler adalah minuman khas Indonesia yang terdiri dari campuran buah-buahan seperti alpukat, kelapa muda, nangka, cincau, dan santan. Toko ini didirikan pada tahun 1982 oleh Murniati Widjaja di Jakarta.
Es Teler 77 terus berkembang dan membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 2004, Es Teler 77 berhasil membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura. Kemudian, pada tahun 2007, Es Teler 77 juga membuka cabang di Australia. Hingga saat ini, Es Teler 77 memiliki lebih dari 200 cabang di Indonesia dan luar negeri³.
California Fried Chicken (CFC)
California Fried Chicken (CFC) adalah sebuah toko waralaba yang menjual ayam goreng dan aneka menu cepat saji lainnya. Toko ini didirikan pada tahun 1983 oleh Sugito Walujo di Jakarta. Toko ini menawarkan ayam goreng dengan resep rahasia yang gurih dan renyah, serta saus sambal khas Indonesia.
CFC terus berkembang dan membuka cabang di berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 1991, CFC berhasil membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Malaysia. Kemudian, CFC juga membuka cabang di Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Hingga saat ini, CFC memiliki lebih dari 400 cabang di Indonesia dan luar negeri.
Bakmi GM
Bakmi GM adalah sebuah toko waralaba yang menjual bakmi atau mie ayam dan aneka menu Chinese food lainnya. Toko ini didirikan pada tahun 1959 oleh Gouw Maan Sien di Jakarta. Toko ini menawarkan bakmi dengan tekstur kenyal dan rasa gurih yang lezat, serta topping ayam atau daging sapi yang empuk.
Bakmi GM terus berkembang dan membuka cabang di berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 2013, Bakmi GM berhasil membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura. Kemudian, pada tahun 2015, Bakmi GM juga membuka cabang di Malaysia. Hingga saat ini, Bakmi GM memiliki lebih dari 60 cabang di Indonesia dan luar negeri.
Itulah lima toko waralaba asal Indonesia yang sukses tembus pasar internasional. Mereka membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing dengan produk asing dan mendapatkan pengakuan dunia. Semoga artikel ini menginspirasi Anda untuk terus berinovasi dan berkarya.
Posting Komentar