cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Hamtramck: Kota Multikultural yang Dipimpin oleh Muslim di Amerika Serikat

Hamtramck adalah kota multikultural yang dipimpin oleh Muslim di AS. Artikel ini menjelaskan sejarah, perubahan, pencapaian, dan tantangan kota ini.

Latar Belakang Sejarah Hamtramck

Hamtramck adalah sebuah kota kecil di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, yang memiliki luas sekitar 5 kilometer persegi dan penduduk sekitar 28 ribu orang. Kota ini memiliki sejarah yang unik dan menarik, karena pernah menjadi pusat industri otomotif Amerika dan tempat tinggal bagi banyak imigran dari berbagai negara.

Pada awal abad ke-20, Hamtramck didominasi oleh penduduk keturunan Jerman yang bekerja di pabrik-pabrik mobil. Namun, seiring dengan datangnya imigran Polandia yang mencari pekerjaan kerah biru, kota ini berubah menjadi “Warsawa Kecil” dan menjadi basis bagi komunitas Katolik Roma Polandia. Pada tahun 1970, sekitar 90 persen penduduk Hamtramck berasal dari Polandia.

Namun, selama krisis ekonomi dan penurunan industri otomotif di Amerika, banyak orang Amerika Polandia yang lebih muda dan lebih kaya pindah ke pinggiran kota, meninggalkan Hamtramck dalam kondisi miskin dan terabaikan. 

Namun, hal ini juga membuka peluang bagi imigran baru dari berbagai negara seperti Bosnia, Bangladesh, Yaman, Pakistan, India, dan lainnya untuk menetap di kota ini dengan harga murah.

Perubahan Demografi dan Budaya

Dengan kedatangan imigran-imigran baru tersebut, Hamtramck mengalami perubahan demografi dan budaya yang signifikan. Menurut sensus tahun 2010, sekitar 24 persen penduduk Hamtramck adalah Muslim, 19 persen adalah Katolik Roma Polandia, 12 persen adalah Kristen Ortodoks Timur Eropa, dan sisanya adalah Protestan, Hindu, Buddha, Sikh, Yahudi, dan lainnya. Di sini, sekitar 30 bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Hamtramck juga menjadi kota multikultural yang hidup sesuai dengan slogan “Dunia dalam dua mil persegi”. Di jalan-jalan utama kota ini, terlihat toko-toko sosis Polandia dan toko roti Eropa Timur berdampingan dengan toserba orang Yaman dan toko pakaian Bengali. Lonceng gereja berbunyi bersamaan dengan azan. Penduduk Muslim mengantri untuk membeli paczki, sejenis donat Polandia yang diisi saus custard. Bukan hal yang aneh melihat beberapa orang dengan rok mini dan tato dan beberapa mengenakan burqa berjalan di jalan yang sama.

Pencapaian Politik

Pada bulan November 2021, Hamtramck mencetak sejarah baru dalam politik Amerika Serikat. Kota ini menjadi kota pertama di negara itu yang memiliki pemerintahan yang seluruhnya Muslim. Amer Ghalib (42), seorang imigran Yaman yang bekerja sebagai insinyur sipil di Detroit Water and Sewerage Department, dinobatkan sebagai wali kota Arab-Amerika dan Muslim pertama untuk Hamtramck. Ia berhasil mengalahkan Karen Majewski (63), wali kota petahana yang menjabat selama 16 tahun.

Selain itu, Dewan Kota Hamtramck juga terdiri dari enam anggota yang semuanya Muslim. Mereka adalah Nayeem Choudhury (38), seorang imigran Bangladesh yang bekerja sebagai pengacara; Mohammed Hassan (37), seorang imigran Bangladesh yang bekerja sebagai guru; Mohammed Alsomiri (38), seorang imigran Yaman yang bekerja sebagai pengusaha; Fadel Al-Marsoumi (24), seorang imigran Irak yang bekerja sebagai koordinator komunitas; Saad Almasmari (32), seorang imigran Yaman yang bekerja sebagai manajer akuntansi; dan Abu Musa (40), seorang imigran Bangladesh yang bekerja sebagai teknisi farmasi.

Tantangan dan Harapan

Meskipun telah mencapai prestasi politik yang luar biasa, para pemimpin Muslim di Hamtramck juga menghadapi tantangan dan harapan yang besar dari masyarakatnya. Mereka harus mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi penduduk kota yang beragam dari segi agama, budaya, etnis, ras, gender, usia, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya. 

Mereka juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial kota yang masih termasuk salah satu kota termiskin di Michigan. Selain itu, mereka juga harus mampu menjaga harmoni dan toleransi antaragama dan antarbudaya di tengah meningkatnya islamofobia dan diskriminasi di Amerika Serikat. 

Mereka harus membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang radikal atau ekstremis, melainkan agama yang damai dan moderat. Mereka harus menunjukkan bahwa Muslim bisa menjadi warga negara Amerika yang baik dan kontributif.

Hamtramck menjadi contoh nyata bahwa Amerika Serikat adalah negara yang multikultural dan pluralis. Kota ini menjadi studi kasus yang penting bagi masa depan Amerika Serikat yang semakin beragam. Apakah Hamtramck akan menjadi pengecualian atau penuh dengan aturan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Post a Comment

Post a Comment

close