cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Ingin Tetap Relevan di Era AI? Kuasai 9 Skill Ini yang Tak Bisa Ditiru Robot!

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang mampu melakukan berbagai tugas yang biasanya membutuhkan kemampuan manusia, seperti mengenali wajah, berbicara, menulis, dan sebagainya. 

AI semakin berkembang dan digunakan di berbagai bidang pekerjaan. Beberapa keterampilan dan pekerjaan pun mulai tergantikan oleh AI.

Kendati demikian, dilansir dari Analytics Insight³, terdapat beberapa skill/keterampilan yang tidak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan/robot. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya.

1. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif dan logis. Berpikir kritis juga melibatkan kreativitas, intuisi, dan penalaran. 

Meskipun AI dapat mengolah data dengan cepat dan akurat, AI belum mampu berpikir kritis seperti manusia. AI masih bergantung pada algoritma dan program yang dibuat oleh manusia. AI juga tidak memiliki emosi dan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan secara efektif dan efisien. Komunikasi tidak hanya melibatkan bahasa verbal, tetapi juga bahasa nonverbal, seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, nada suara, dan sebagainya. Komunikasi juga membutuhkan empati, yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. 

Meskipun AI dapat berbicara dan menulis dengan baik, AI belum mampu menguasai semua aspek komunikasi seperti manusia. AI juga tidak memiliki empati yang dapat membantu membangun hubungan interpersonal yang baik.

3. Kolaborasi

Kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi melibatkan koordinasi, negosiasi, kompromi, dan adaptasi. Kolaborasi juga membutuhkan kepercayaan, rasa hormat, dan tanggung jawab. 

Meskipun AI dapat membantu manusia dalam melakukan berbagai tugas, AI belum mampu berkolaborasi seperti manusia. AI masih memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas, inisiatif, dan etika.

4. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai visi dan misi bersama. Kepemimpinan melibatkan motivasi, delegasi, pengawasan, dan umpan balik. Kepemimpinan juga membutuhkan karisma, integritas, dan visi. 

Meskipun AI dapat memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan data, AI belum mampu menjadi pemimpin seperti manusia. AI tidak memiliki kepribadian dan karakter yang dapat menarik dan meyakinkan orang lain.

5. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas melibatkan imajinasi, inovasi, dan eksplorasi. Kreativitas juga membutuhkan inspirasi, keberanian, dan kebebasan. 

Meskipun AI dapat menghasilkan konten atau produk yang menarik dan berkualitas, AI belum mampu menjadi kreatif seperti manusia. AI masih terbatas oleh aturan dan parameter yang ditetapkan oleh manusia. AI juga tidak memiliki hasrat dan cita-cita yang dapat mendorongnya untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.

6. Emosional

Emosional adalah kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan perasaan sendiri dan orang lain secara tepat. Emosional melibatkan kesadaran diri, pengendalian diri, kesadaran sosial, dan hubungan sosial. Emosional juga membutuhkan rasa simpati, kasih sayang, dan humor. 

Meskipun AI dapat mendeteksi emosi manusia melalui suara atau wajah, AI belum mampu memiliki emosi seperti manusia. AI tidak memiliki perasaan atau pengalaman hidup yang dapat membentuk emosinya.

7. Etika

Etika adalah kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut. Etika melibatkan kejujuran, tanggung jawab, keadilan,

dan kepedulian. Etika juga membutuhkan rasa hormat, toleransi, dan solidaritas. Meskipun AI dapat mengikuti aturan atau kode etik yang dibuat oleh manusia, AI belum mampu memiliki etika seperti manusia. AI tidak memiliki nurani atau keyakinan yang dapat membimbingnya dalam menghadapi dilema moral.

8. Belajar

Belajar adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru melalui pengalaman atau pendidikan formal maupun informal. Belajar melibatkan observasi, memori, pemahaman, dan penerapan. Belajar juga membutuhkan rasa ingin tahu, semangat, dan kesabaran.

Meskipun AI dapat belajar dari data atau umpan balik yang diberikan oleh manusia, AI belum mampu belajar seperti manusia. AI tidak memiliki minat atau tujuan yang dapat menentukan arah belajarnya.

9. Seni

Seni adalah kemampuan untuk menciptakan atau menikmati karya-karya estetis yang mengandung nilai-nilai budaya atau pribadi. Seni melibatkan bakat, keindahan, dan ekspresi. Seni juga membutuhkan apresiasi, kritik, dan interpretasi.

Meskipun AI dapat membuat atau mengapresiasi seni dengan menggunakan algoritma atau teknik tertentu, AI belum mampu memiliki seni seperti manusia. AI tidak memiliki jiwa atau makna yang dapat memberikan nilai pada seninya.

Demikian pembahasan tentang 9 Skill yang Tidak Bisa Tergantikan oleh Artificial Intelligence di era digital ini. Semoga bermanfaat!


Source: Conversation with Bing, 27/5/2023

(1) 9 Skill yang Tidak Bisa Tergantikan oleh Artificial Intelligence. https://tekno.kompas.com/read/2023/05/25/11300067/9-skill-yang-tidak-bisa-tergantikan-oleh-artificial-intelligence-.

(2) 10 Profesi yang Tidak Bisa Digantikan Robot AI : Okezone Economy. https://economy.okezone.com/read/2021/11/29/320/2509050/10-profesi-yang-tidak-bisa-digantikan-robot-ai.

(3) 20 Profesi yang Tidak Dapat Digantikan Robot, Mahasiswa Kuasai Skill-nya!. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5777409/20-profesi-yang-tidak-dapat-digantikan-robot-mahasiswa-kuasai-skill-nya.

Post a Comment

Post a Comment

close