cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Cara Mencegah HIV dengan 9 Langkah Mudah dan Efektif

HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS, penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang rentan terhadap berbagai infeksi dan kanker. 

HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, atau ASI. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah HIV agar tidak tertular atau menularkan virus ini kepada orang lain.

1. Hindari Narkoba dan Berbagi Jarum Suntik

Salah satu cara mencegah HIV adalah dengan menghindari penggunaan narkoba, terutama yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Narkoba dapat mengurangi kesadaran dan kewaspadaan seseorang, sehingga meningkatkan risiko melakukan perilaku berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik dengan orang lain. Jarum suntik yang tidak steril dapat menjadi media penularan HIV dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat.

2. Gunakan Kondom saat Berhubungan Seks

Kondom adalah alat pengaman yang dapat mencegah kontak langsung antara cairan tubuh yang terinfeksi HIV dengan selaput lendir atau luka terbuka pada organ intim. Kondom dapat mengurangi risiko penularan HIV saat berhubungan seks vaginal, oral, atau anal. 

Namun, kondom harus digunakan dengan benar dan konsisten agar efektif. Pastikan kondom tidak sobek, bocor, atau terbalik saat digunakan.

3. Lakukan Tes HIV secara Rutin

Tes HIV adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi atau antigen HIV dalam darah atau air liur seseorang. Tes HIV dapat membantu seseorang mengetahui status HIV-nya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai. 

Tes HIV sebaiknya dilakukan oleh setiap orang yang aktif secara seksual, terutama jika memiliki faktor risiko seperti berganti-ganti pasangan seks, melakukan hubungan seks tanpa kondom, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV.

4. Minum Obat Profilaksis jika Terpapar HIV

Obat profilaksis adalah obat yang dapat mencegah infeksi HIV jika diminum sesegera mungkin setelah terpapar virus ini. Ada dua jenis obat profilaksis, yaitu profilaksis pasca pajanan (PEP) dan profilaksis sebelum pajanan (PrEP). 

PEP adalah obat yang harus diminum dalam waktu 72 jam setelah terpapar HIV, misalnya karena seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi HIV atau tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi. 

PrEP adalah obat yang harus diminum setiap hari oleh orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV, misalnya karena memiliki pasangan yang terinfeksi HIV atau sering melakukan hubungan seks tanpa kondom.

5. Sunat bagi Pria

Sunat adalah prosedur untuk memotong kulup atau kulit penutup ujung penis. Sunat dapat membantu mencegah penularan HIV karena mengurangi permukaan selaput lendir pada penis yang rentan terinfeksi virus ini. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa sunat dapat mengurangi risiko penularan HIV dari wanita ke pria hingga 60%. Namun, sunat bukanlah jaminan perlindungan dari HIV. Pria yang disunat tetap harus menggunakan kondom saat berhubungan seks.

6. Jangan Menjadi Donor jika Positif HIV

Orang yang positif HIV tidak boleh mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, atau sperma kepada orang lain. Hal ini untuk mencegah penularan HIV melalui transfusi darah atau transplantasi organ. Jika seseorang ingin menjadi donor, sebaiknya melakukan tes HIV terlebih dahulu untuk memastikan status HIV-nya.

7. Hindari Membuat Tato atau Tindikan di Tubuh

Membuat tato atau tindikan di tubuh dapat meningkatkan risiko penularan HIV jika alat yang digunakan tidak steril dan terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi HIV. Jika seseorang ingin membuat tato atau tindikan, sebaiknya memilih studio yang bersih dan profesional, serta memastikan bahwa alat dan bahan yang digunakan steril dan sekali pakai.

8. Diskusikan dengan Dokter jika Hamil dan Positif HIV

Wanita yang hamil dan positif HIV harus berdiskusi dengan dokter mengenai risiko penularan HIV kepada bayinya. Dokter dapat memberikan obat antiretroviral (ARV) kepada ibu dan bayi untuk mencegah infeksi HIV pada bayi. Selain itu, dokter juga dapat menyarankan metode persalinan dan pemberian ASI yang aman bagi ibu dan bayi.

9. Hindari Kontak dengan Darah

Darah adalah salah satu cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus HIV. Oleh karena itu, hindari kontak dengan darah orang lain jika memungkinkan. Jika harus merawat orang yang terluka, gunakan pakaian pelindung, sarung tangan, masker, dan kacamata untuk mencegah paparan darah. Jika terkena darah orang lain, segera cuci bagian tubuh yang terkena dengan sabun dan air mengalir.

Itulah 9 langkah mudah dan efektif untuk mencegah penularan HIV. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Anda dapat melindungi diri Anda sendiri dan orang-orang yang Anda sayangi dari infeksi HIV yang berbahaya. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang HIV, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.

Source: 

(1) https://www.halodoc.com/artikel/9-langkah-yang-bisa-dilakukan-untuk-mencegah-penularan-hiv.
(2) https://hellosehat.com/seks/hivaids/cara-pencegahan-mencegah-hiv-aids/.
(3) https://www.alodokter.com/hiv-aids/pencegahan.
Post a Comment

Post a Comment

close