cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Ciri-Ciri Demam Berdarah pada Anak, Cara Mengatasi dan Cara Mencegahnya

"Ciri-ciri demam berdarah pada anak dan cara mengatasi gejalanya. Kenali tanda-tandanya dan temukan langkah-langkah penanganan yang tepat."

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, terdapat 96.347 kasus DBD pada anak di bawah 15 tahun, dengan angka kematian sebesar 0,8%.

DBD pada anak dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri demam berdarah pada anak dan cara mengatasinya.

Ciri-Ciri Demam Berdarah pada Anak

Gejala demam berdarah pada anak biasanya muncul 4-10 hari setelah digigit nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Gejala ini dapat berlangsung selama 2-7 hari dan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai:

1. Demam tinggi

Suhu tubuh anak dapat mencapai 40 derajat Celsius atau lebih. Demam ini biasanya terjadi secara mendadak dan berlangsung selama 2-5 hari.

2. Sakit kepala

Anak dapat mengeluh sakit kepala yang hebat, terutama di bagian depan atau belakang mata. Sakit kepala ini dapat disertai dengan mual atau muntah.

3. Nyeri otot dan sendi

Anak dapat merasakan nyeri otot dan sendi di seluruh tubuh, yang membuatnya sulit untuk bergerak atau beraktivitas. Nyeri ini juga dapat menyebar ke tulang atau tulang belakang.

4. Ruam merah

Anak dapat mengalami ruam merah yang muncul di sebagian besar tubuh, terutama di dada, perut, lengan, dan kaki. Ruam ini biasanya timbul setelah demam turun atau pada hari ke-3 sampai ke-5 penyakit.

5. Bintik merah atau memar

Anak dapat menunjukkan bintik merah atau memar di kulit akibat perdarahan kecil di bawah kulit. Bintik atau memar ini dapat muncul di mana saja, tetapi lebih sering di wajah, leher, dada, atau perut.

6. Pendarahan

Anak dapat mengalami pendarahan dari hidung (mimisan), gusi, mulut, mata, atau dubur. Pendarahan ini disebabkan oleh gangguan pembekuan darah akibat virus dengue.

7. Syok

Anak dapat mengalami syok akibat kehilangan cairan dan darah yang banyak. Syok ditandai dengan denyut nadi yang lemah dan cepat, tekanan darah yang rendah, kulit yang pucat dan dingin, napas yang pendek dan cepat, serta kesadaran yang menurun.

Cara Mengatasi Demam Berdarah pada Anak

Jika Anda mendapati anak mengalami ciri-ciri demam berdarah seperti di atas, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.

Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan demam berdarah. Pengobatan yang diberikan dokter bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi demam berdarah pada anak:

1. Memberikan obat penurun demam

Dokter biasanya akan meresepkan obat parasetamol untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Hindari memberikan obat aspirin atau ibuprofen kepada anak, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.

2. Memberikan cairan yang cukup

Anak perlu minum banyak cairan, seperti air putih, jus buah, atau oralit, untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam, muntah, atau diare. Cairan juga dapat membantu mengencerkan darah dan mencegah syok.

3. Memberikan makanan yang bergizi

Anak perlu makan makanan yang bergizi dan mudah dicerna, seperti bubur, sup, atau buah-buahan, untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi. Hindari memberikan makanan yang pedas, asam, atau berminyak, karena dapat memperparah mual atau sakit perut.

4. Memantau tanda vital

Orang tua perlu memantau tanda vital anak, seperti suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan kesadaran. Jika terjadi perubahan yang mencurigakan, segera hubungi dokter atau bawa anak ke rumah sakit.

5. Memberikan transfusi darah

Jika anak mengalami perdarahan atau syok yang berat, dokter dapat memberikan transfusi darah atau cairan infus untuk mengembalikan volume darah dan tekanan darah.

Cara Mencegah Demam Berdarah pada Anak

Demam berdarah pada anak dapat dicegah dengan cara menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penular virus dengue. Berikut adalah beberapa cara mencegah demam berdarah pada anak:

1. Menggunakan obat anti nyamuk

Oleskan obat anti nyamuk pada kulit anak yang tidak tertutup pakaian, terutama saat berada di luar rumah atau di tempat yang banyak nyamuknya. Pilih obat anti nyamuk yang aman untuk anak dan sesuai dengan usianya.

2. Menggunakan kelambu

Pasang kelambu di tempat tidur anak untuk melindungi anak dari gigitan nyamuk saat tidur. Pastikan kelambu tidak ada lubang atau robek yang dapat dimasuki nyamuk.

3. Menggunakan pakaian tertutup

Kenakan pakaian tertutup pada anak, seperti kaos lengan panjang dan celana panjang, untuk mengurangi area kulit yang terpapar nyamuk. Pilih pakaian yang berwarna terang dan tidak ketat untuk kenyamanan anak.

4. Membersihkan lingkungan

Bersihkan lingkungan sekitar rumah dari genangan air atau barang-barang yang dapat menampung air hujan, seperti botol bekas, kaleng, ban, atau pot bunga. Genangan air dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

5. Memberikan vaksin dengue

Vaksin dengue adalah salah satu cara pencegahan demam berdarah pada anak yang tersedia di Indonesia sejak tahun 2019. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak usia 9-16 tahun yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.

Demikian sedikit penjelasan tentang ciri-ciri demam berdarah pada anak dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat dan menarik bagi pembaca Anda.

Post a Comment

Post a Comment

close