cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Diabetes pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Diabetes pada anak adalah penyakit kronis yang perlu diketahui penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Baca artikel ini untuk informasi lebih lanjut. 

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang terlalu tinggi. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh, namun jika kadar glukosa terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2019, terdapat sekitar 1,1 juta anak dan remaja di bawah usia 20 tahun yang menderita diabetes di seluruh dunia.

Diabetes pada anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi diabetes pada anak.

Jenis Diabetes pada Anak

Ada dua jenis diabetes yang umumnya dialami oleh anak-anak, yaitu:

- Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas tidak dapat memproduksi insulin, hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Diabetes tipe 1 biasanya muncul sejak lahir atau pada usia dini, dan merupakan jenis diabetes yang paling sering dialami oleh anak-anak. Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti, namun diduga berkaitan dengan faktor genetik dan autoimun.

- Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi. Diabetes tipe 2 biasanya muncul pada usia dewasa, namun dapat juga dialami oleh anak-anak. Penyebab diabetes tipe 2 antara lain adalah kelebihan berat badan, kurang berolahraga, pola makan tidak sehat, riwayat keluarga, dan faktor etnis.

Gejala Diabetes pada Anak

Gejala diabetes pada anak dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan diabetes. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat dikenali oleh orang tua, yaitu:

  • - Haus berlebihan
  • - Sering buang air kecil
  • - Berat badan turun tanpa sebab
  • - Lemas dan mudah lelah
  • - Lapar terus-menerus
  • - Penglihatan kabur
  • - Luka yang sulit sembuh
  • - Infeksi kulit atau jamur
  • - Nafas berbau aseton

Jika anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan penegakan diagnosis. Dokter akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar glukosa dan hemoglobin A1c (HbA1c) dalam darah. HbA1c adalah rata-rata kadar glukosa dalam darah selama 2-3 bulan terakhir.

Cara Mengatasi Diabetes pada Anak

Diabetes pada anak tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap normal atau mendekati normal, sehingga dapat mencegah atau menunda komplikasi diabetes.

Cara mengatasi diabetes pada anak antara lain adalah:

- Memberikan insulin sesuai dengan resep dokter. Insulin adalah pengobatan utama untuk diabetes tipe 1, dan kadang-kadang juga diperlukan untuk diabetes tipe 2. Insulin harus disuntikkan secara rutin sesuai dengan dosis dan jadwal yang ditentukan oleh dokter.

- Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah dan menjaga berat badan ideal. Anak-anak dengan diabetes harus mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat, serta menghindari makanan yang tinggi gula, karbohidrat olahan, lemak jenuh, dan garam. Jumlah dan waktu makan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan insulin dan aktivitas anak.

- Melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Anak-anak dengan diabetes disarankan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama setidaknya 60 menit per hari, seperti bersepeda, berenang, berlari, atau bermain bola.

- Memantau kadar glukosa dalam darah secara rutin. Memantau kadar glukosa dalam darah dapat membantu orang tua dan anak mengetahui apakah pengobatan dan gaya hidup yang dilakukan sudah efektif atau tidak. Kadar glukosa dalam darah dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut glucometer, yang dapat dibeli di apotek atau toko kesehatan. Kadar glukosa dalam darah yang normal untuk anak-anak adalah antara 70-180 mg/dL.

- Mengikuti program edukasi diabetes. Program edukasi diabetes adalah program yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan dukungan kepada orang tua dan anak yang menderita diabetes. Program ini dapat membantu orang tua dan anak memahami penyakit diabetes, cara mengelolanya, dan cara mengatasi masalah yang mungkin timbul akibat diabetes.

Diabetes pada anak adalah penyakit yang serius dan membutuhkan perhatian khusus dari orang tua. Dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, anak-anak dengan diabetes dapat tetap hidup normal dan bahagia. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang diabetes pada anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Berikut adalah lanjutan dari artikel yang saya tuliskan sebelumnya:

Komplikasi Diabetes pada Anak

Diabetes pada anak dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, jika tidak dikontrol dengan baik. Beberapa komplikasi diabetes pada anak antara lain adalah:

- Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar glukosa dalam darah turun di bawah normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh overdosis insulin, makan terlalu sedikit, atau berolahraga terlalu banyak. 

Gejala hipoglikemia antara lain adalah gemetar, berkeringat, pusing, lemas, lapar, bingung, gelisah, atau bahkan pingsan. Jika tidak segera ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian. Cara mengatasi hipoglikemia adalah dengan memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula cepat, seperti permen, madu, jus buah, atau glukosa tablet.

- Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar glukosa dalam darah naik di atas normal, yaitu lebih dari 180 mg/dL. Hiperglikemia dapat disebabkan oleh kurangnya insulin, makan terlalu banyak, atau stres. 

Gejala hiperglikemia antara lain adalah haus berlebihan, sering buang air kecil, lemas, mual, sakit perut, atau nafas berbau aseton. Jika tidak segera ditangani, hiperglikemia dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, yaitu ketoasidosis diabetik (KAD) atau sindrom hiperglikemik hiperosmolar (SHH). 

KAD dan SHH adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan asam keton yang berlebihan akibat kekurangan insulin, sehingga menyebabkan asidosis (penurunan pH darah) dan dehidrasi. 

Gejala KAD dan SHH antara lain adalah muntah, napas cepat dan dalam, nyeri dada, sakit kepala, kejang, koma, atau bahkan kematian. Cara mengatasi KAD dan SHH adalah dengan memberikan insulin dan cairan intravena (IV) sesuai dengan petunjuk dokter.

- Komplikasi jangka panjang

Diabetes pada anak juga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang berkaitan dengan kerusakan pembuluh darah dan saraf akibat kadar glukosa yang tinggi dalam waktu lama. 

Beberapa komplikasi jangka panjang antara lain adalah penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, retinopati diabetik (kerusakan mata), neuropati diabetik (kerusakan saraf), ulkus diabetik (luka pada kaki), atau amputasi (pengangkatan anggota tubuh). 

Cara mencegah komplikasi jangka panjang adalah dengan menjaga kadar glukosa dalam darah tetap normal atau mendekati normal dengan pengobatan dan gaya hidup yang sehat.

Demikianlah artikel singkat tentang diabetes pada anak. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Post a Comment

Post a Comment

close