cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Jo Cameron, Wanita dengan Mutasi Gen Ajaib yang Tak Pernah Merasakan Sakit dan Stres

Jo Cameron, Wanita dengan Mutasi Gen Ajaib yang Tak Pernah Merasakan Sakit

Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana rasanya hidup tanpa sakit dan stres? Mungkin Anda akan merasa bahagia, sehat, dan tenang sepanjang waktu. Namun, bagi Jo Cameron, wanita berusia 75 tahun asal Skotlandia, kondisi tersebut bukanlah sekadar imajinasi, melainkan kenyataan yang ia alami sejak lahir.

Jo Cameron memiliki mutasi gen langka yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit fisik maupun emosional. Ia juga memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa dan tidak pernah mengalami kecemasan atau depresi. Bagaimana bisa?

Mutasi Gen yang Mengubah Hidup

Jo Cameron baru menyadari bahwa ada yang berbeda dengan dirinya ketika ia menjalani operasi pinggul pada usia 65 tahun. Ia tidak merasakan nyeri sama sekali setelah operasi dan tidak membutuhkan obat penghilang rasa sakit. Dokter yang menanganinya pun merasa heran dan penasaran dengan kondisi Jo.

Setelah melakukan serangkaian tes genetik, dokter menemukan bahwa Jo memiliki mutasi gen yang sangat jarang terjadi. Ia memiliki dua gen yang berbeda dari kebanyakan orang, yaitu gen FAAH dan gen FAAH-OUT.

Gen FAAH berperan dalam mengatur rasa sakit, suasana hati, dan ingatan. Orang yang memiliki mutasi pada gen ini cenderung memiliki toleransi sakit yang tinggi dan tidak mudah stres. Namun, Jo tidak hanya memiliki mutasi pada gen FAAH, tetapi juga pada gen FAAH-OUT, yang merupakan gen pendamping dari gen FAAH.

Gen FAAH-OUT ditemukan baru-baru ini oleh para peneliti dan belum diketahui fungsinya secara pasti. Namun, diperkirakan bahwa gen ini berfungsi sebagai pengatur dari gen FAAH. Dengan adanya mutasi pada kedua gen tersebut, Jo menjadi tidak bisa merasakan sakit dan stres sama sekali.

Kelebihan dan Kekurangan Tidak Bisa Merasakan Sakit dan Stres

Jo Cameron mengaku bahwa ia merasa bersyukur dengan kondisi genetiknya yang unik. Ia mengatakan bahwa ia selalu merasa bahagia dan optimis dalam menjalani hidup. Ia juga tidak pernah mengalami masalah kesehatan yang serius, meskipun ia pernah mengalami patah kaki, luka bakar, melahirkan, dan operasi bedah tanpa pereda nyeri.

Ia juga memiliki kemampuan penyembuhan yang cepat dan tidak mudah menua. Luka-lukanya akan sembuh dalam waktu singkat tanpa meninggalkan bekas. Kulitnya juga tampak lebih muda dari usianya dan tidak mudah keriput.

Namun, di sisi lain, Jo juga menghadapi beberapa tantangan akibat tidak bisa merasakan sakit dan stres. Ia seringkali tidak menyadari bahwa ia terluka atau terbakar sampai ia melihat darah atau bau gosong. Ia juga harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan pedas atau panas agar tidak menyebabkan iritasi atau luka pada mulut dan lambungnya.

Selain itu, Jo juga mengaku bahwa ia kurang bisa memahami perasaan orang lain yang sedang menderita atau tertekan. Ia seringkali merasa bingung ketika melihat orang lain menangis atau marah karena hal-hal yang menurutnya sepele. Ia juga sulit untuk merasakan empati atau simpati terhadap orang lain.

Pelajaran dari Kisah Jo Cameron

Kisah Jo Cameron memberikan kita wawasan baru tentang bagaimana mutasi gen dapat memengaruhi hidup seseorang. Meskipun tidak bisa merasakan sakit dan stres mungkin terdengar seperti sebuah berkah, tetapi ternyata juga memiliki sisi negatifnya.

Rasa sakit dan stres sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh untuk memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang salah atau berbahaya. Dengan merasakan sakit dan stres, kita dapat mengambil tindakan untuk mengatasi masalah atau menghindari ancaman. Rasa sakit dan stres juga dapat memotivasi kita untuk berusaha lebih keras atau mencari bantuan.

Selain itu, rasa sakit dan stres juga merupakan bagian dari emosi manusia yang membuat kita bisa berhubungan dengan orang lain. Dengan merasakan sakit dan stres, kita dapat belajar dari pengalaman, berkembang sebagai pribadi, dan berempati dengan sesama.

Oleh karena itu, kita tidak perlu takut atau menghindari rasa sakit dan stres. Yang perlu kita lakukan adalah mengelola rasa sakit dan stres dengan cara yang sehat dan bijak. Kita dapat mencari cara untuk meredakan rasa sakit dan stres, seperti berolahraga, meditasi, hobi, atau berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.

Kita juga dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas yang dapat memberi kita semangat, nasihat, atau bantuan. Dengan begitu, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan bahagia.

Sumber:

(1)https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/06/141500165/kisah-joe-cameron-wanita-skotlandia-yang-tak-bisa-rasakan-sakit-panik-dan.
(2) https://www.detik.com/jabar/video/d-6759494/wanita-ini-tak-bisa-rasakan-sakit-dan-stres.
(3) https://jatim.tribunnews.com/2023/06/06/wanita-75-tahun-tak-bisa-rasakan-sakit-dan-stres-dokter-dan-rs-angkat-tangan-penyebab-dikuak.
Post a Comment

Post a Comment

close