cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Mengapa Banyak Lansia Jepang Memilih Jadi Kriminal? Ini Faktanya!

Jepang dikenal sebagai negara maju dengan angka harapan hidup yang tinggi. Namun, di balik kemajuan dan kesehatannya, ada fenomena yang mengkhawatirkan: banyak lansia Jepang yang sengaja melakukan tindak kriminal agar bisa masuk penjara. Apa alasan di balik perilaku ini? Simak ulasan berikut ini.

Lansia Jepang: Banyak, Tua, dan Miskin

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak lansia Jepang jadi kriminal adalah jumlah dan usia mereka yang terus meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik Jepang pada 2021, terdapat 36,3 juta atau 28,95% warga berusia 65 tahun ke atas di Jepang. Artinya, tiap empat orang ada satu lansia di sana. Bahkan, ada 90 ribu centenarian atau manusia langka berumur 100-an tahun di Jepang¹, yang merupakan rekor tertinggi di dunia.

Namun, jumlah dan usia yang banyak dan tua ini tidak diimbangi dengan kesejahteraan yang memadai. Banyak lansia Jepang yang hidup dalam kemiskinan, kesepian, dan stres. 

Mereka harus menghadapi biaya hidup yang mahal, biaya layanan kesehatan yang tinggi, dan kurangnya dukungan dari keluarga atau masyarakat. Beberapa di antara mereka bahkan tidak memiliki tempat tinggal atau pekerjaan yang layak.

Penjara: Tempat Menyambung Hidup Terbaik

Karena merasa tidak punya harapan lagi, banyak lansia Jepang yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik: masuk penjara. Dengan menjadi tahanan, mereka bisa mendapatkan tempat tinggal gratis, layanan kesehatan 24 jam, dan kebutuhan hidup dasar lainnya. Mereka juga bisa terbebas dari rasa kesepian dan stres yang menyiksa mereka di luar sana.

Untuk bisa masuk penjara, mereka biasanya melakukan tindak kriminal yang ringan, seperti pencurian atau penggelapan. Mereka juga tidak menolak atau melawan saat ditangkap oleh polisi. Bahkan, ada yang secara sukarela menyerahkan diri setelah melakukan kejahatan. 

Salah satu contohnya adalah Toshio Takata, seorang kakek berusia 64 tahun yang sengaja mencuri sepeda agar bisa dipenjara. Ia mengaku lebih senang tinggal di penjara daripada di luar sana.

Dampak Buruk bagi Pemerintah dan Masyarakat

Meskipun tampak sebagai solusi bagi para lansia Jepang, fenomena ini sebenarnya memiliki dampak buruk bagi pemerintah dan masyarakat. Pertama, fenomena ini menunjukkan adanya ketimpangan sosial dan kegagalan sistem perlindungan sosial di Jepang.

Kedua, fenomena ini menimbulkan beban biaya bagi pemerintah untuk mengurus para tahanan lansia.

Ketiga, fenomena ini mengurangi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menjadi korban kejahatan.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat Jepang perlu mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian para lansia, memberikan bantuan psikologis dan sosial bagi mereka yang kesepian dan stres, serta memberikan alternatif hukuman yang lebih efektif dan edukatif bagi mereka yang melakukan kejahatan.

Kesimpulan

Banyak lansia Jepang yang sengaja jadi kriminal agar bisa masuk penjara. Alasan mereka adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dalam penjara, di mana mereka bisa mendapatkan tempat tinggal, layanan kesehatan, dan kebutuhan hidup dasar lainnya. 

Namun, fenomena ini memiliki dampak buruk bagi pemerintah dan masyarakat Jepang, sehingga perlu dicari solusi untuk mengatasinya.

Sumber: CNBC 

Post a Comment

Post a Comment

close