Awan Beratnya Ribuan Ton, Tapi Kok Bisa Melayang di Langit?

Daftar Isi

Awan memiliki berat ribuan ton, tapi kok bisa melayang di langit? Simak penjelasan sainsnya di artikel ini. Anda akan tahu bagaimana awan terbentuk, melayang, dan jatuh.

Awan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita lihat di langit. Awan terlihat seperti gumpalan kapas putih yang ringan dan empuk. Namun, tahukah Anda bahwa awan sebenarnya memiliki berat yang sangat besar? 

Menurut penelitian, rata-rata awan kumulus bisa memiliki berat mencapai 500 ton atau setara dengan 500 mobil¹². Lalu, bagaimana awan bisa tetap melayang di langit tanpa jatuh ke tanah?

Awan Terbentuk dari Tetesan Air yang Sangat Kecil

Awan terbentuk dari proses kondensasi uap air di udara. Uap air adalah gas yang tidak terlihat oleh mata. Saat uap air naik ke ketinggian tertentu, ia akan bertemu dengan udara dingin dan berubah menjadi tetesan air atau kristal es. Tetesan air atau kristal es ini kemudian berkumpul membentuk awan¹².

Tetesan air atau kristal es yang membentuk awan memiliki ukuran yang sangat kecil, sekitar 0,01 mm. Jika dibandingkan dengan gula batu, ukuran tetesan awan sama dengan gula batu yang dibagi menjadi satu miliar keping². Ukuran yang sangat kecil ini membuat tetesan awan memiliki massa yang sangat rendah dibandingkan dengan volume udara di sekitarnya.

Awan Melayang karena Adanya Arus Udara dan Konveksi Panas

Meskipun memiliki massa, tetesan awan tidak langsung jatuh ke tanah karena adanya arus udara dan konveksi panas. Arus udara adalah aliran udara yang terjadi karena perbedaan tekanan dan suhu di atmosfer. Arus udara bisa meniup tetesan awan ke atas dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan jatuhnya²⁴.

Konveksi panas adalah perpindahan panas dari bawah ke atas karena perbedaan kerapatan udara. Udara hangat memiliki kerapatan lebih rendah daripada udara dingin, sehingga ia akan naik ke atas dan mendorong tetesan awan untuk mengambang¹². Udara hangat ini berasal dari permukaan bumi yang dipanaskan oleh matahari.

Awan Jatuh ke Tanah sebagai Hujan atau Salju

Walaupun bisa melayang di langit, awan tidak selamanya bisa bertahan di sana. Awan akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau salju jika tetesan awan bertambah besar dan berat²³. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  • - Saling bertabrakan antara tetesan awan
  • - Menyerap uap air dari sekitarnya
  • - Mengalami pendinginan lebih lanjut

Saat tetesan awan sudah cukup besar dan berat, gravitasi bumi akan menariknya ke bawah. Kecepatan jatuhnya tergantung pada ukuran dan bentuk tetesan awan. Semakin besar dan bulat tetesan awan, semakin cepat ia jatuh².

Jenis presipitasi atau cairan yang jatuh dari langit juga tergantung pada suhu dan kandungan air di dalam awan. Jika suhu cukup tinggi dan awan mengandung banyak air, maka akan terjadi hujan. Jika suhu cukup rendah dan awan mengandung banyak kristal es, maka akan terjadi salju³.

Kesimpulan

Awan adalah fenomena alam yang terbentuk dari kondensasi uap air menjadi tetesan air atau kristal es. Awan memiliki berat yang sangat besar, mencapai ratusan ton. Namun, awan bisa melayang di langit karena tetesan awan memiliki ukuran yang sangat kecil dan ringan, serta didorong oleh arus udara dan konveksi panas. Awan akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau salju jika tetesan awan bertambah besar dan berat.

Posting Komentar