cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Tiga Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah: Apa Saja dan Bagaimana Cara Memperolehnya?

Tiga ciri haji mabrur menurut Rasulullah: ikhlas, amal shalih, dan perubahan kebaikan. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Namun, tidak semua haji yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang sama. Ada haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah dan mendapatkan ampunan serta surga-Nya. Ada juga haji yang makbul, yaitu haji yang terlaksana secara syar'i dan sempurna. Dan ada juga haji yang mardud, yaitu haji yang ditolak oleh Allah karena bercampur dengan dosa dan kesalahan.

Lalu, bagaimana cara untuk melakukan haji yang mabrur? Apa saja ciri-ciri haji yang mabrur menurut Rasulullah? Dan bagaimana cara memperolehnya? Berikut adalah penjelasannya.

Ciri Pertama: Haji yang Dilakukan dengan Ikhlas

Ciri pertama dari haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas, yaitu hanya karena Allah dan tidak mencari pujian atau pengakuan dari manusia. Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa berhaji karena Allah, lalu ia tidak berkata kotor dan tidak berbuat kejahatan, maka ia kembali seperti hari ibunya melahirkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa haji yang mabrur adalah haji yang bersih dari niat-niat buruk, perkataan-perkataan kotor, dan perbuatan-perbuatan kejahatan. Haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan dengan hati yang suci dan lisan yang baik.

Ciri Kedua: Haji yang Disertai dengan Amal Shalih

Ciri kedua dari haji yang mabrur adalah haji yang disertai dengan amal shalih, yaitu amal-amal yang sesuai dengan syariat Islam dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa berhaji lalu ia tidak berzina dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali dengan dosa-dosa seperti pada hari ia dilahirkan." (HR. Ahmad)

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa haji yang mabrur adalah haji yang menjauhi segala bentuk kemaksiatan, seperti zina, minum khamr, berjudi, mencuri, dan lain-lain. Haji yang mabrur adalah haji yang mengisi waktu dengan ibadah-ibadah, seperti shalat, dzikir, tilawah Al-Quran, bersedekah, berbuat baik kepada sesama, dan lain-lain.

Ciri Ketiga: Haji yang Diikuti dengan Perubahan ke Arah yang Lebih Baik

Ciri ketiga dari haji yang mabrur adalah haji yang diikuti dengan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak. Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa berhaji lalu ia bertobat dari segala dosanya, maka ia seperti bayi baru lahir." (HR. Ibnu Majah)

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa haji yang mabrur adalah haji yang menjadi momentum untuk bertaubat dari segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan. Haji yang mabrur adalah haji yang menjadi awal dari kehidupan baru yang lebih taat kepada Allah dan lebih baik kepada sesama.

Itulah tiga ciri dari haji yang mabrur menurut Rasulullah. Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang dapat melaksanakan haji dengan ciri-ciri tersebut. Aamiin.

Post a Comment

Post a Comment

close